Friday, July 20, 2012

zhen qing zhen ai - kui87fa

5 Cara Membuat Hubungan Tetap romantis



BANYAK pasangan bertanya-tanya, apakah rasa cinta mereka tetap akan membara setelah bersama selama bertahun-tahun. Padahal merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga percikan asmara agar romansa tetap hidup. Berikut cara melakukannya!

Saat membuat keputusan untuk jatuh cinta, coba dan ingatlah hal-hal yang membuat Anda tertarik dengan pasangan saat pertama kali bertemu.

Untuk membuat hubungan selalu romantis, berikut beberapa cara yang bisa ditempuh, seperti dikutip dari Times of India.

- Kunjungi restoran favorit atau tempat hang-out bersama dia, dan hidupkan kembali romantisme.

- Buatlah daftar semua hal yang ingin Anda lakukan bersamanya. Lalu, ambillah jatah cuti dan wujudkan hal-hal tersebut. Mungkin Anda hanya ingin pasangan untuk mengambil pelajaran berdansa dengan Anda. Dengan cara ini, Anda berdua dapat belajar keterampilan baru dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

- Hanya karena Anda telah bersama-sama selama beberapa tahun tidak berarti Anda berhenti memuji satu sama lain. Katakan padanya Anda menyukai baju baru yang dibeli atau mengenai potongan rambut barunya yang cocok dengan dia.

- Agar setiap hubungan selalu berjalan mulus, harus ada beberapa kompromi. Jangan membuat keputusan tanpa berkonsultasi kepada pasangan Anda. Coba dan pertimbangkan segala sesuatu lewat sudut pandang dia.

- Berpuas diri dalam hubungan jangka panjang adalah hal yang tidak dibolehkan. Anda justru harus memerhatikan penampilan fisik. Luangkan waktu untuk jalan bareng dan berdandan untuk satu sama lain. Mungkin terlihat sepele, tetapi dalam jangka panjang hal itu sangat penting. Tidak seorang pun ingin tampil dengan pakaian buruk.

Rendahkan Dirimu



"Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan". (Lukas 18:14)

Kesombongan adalah awal dari kejatuhan seseorang.
Seseorang mungkin dapat menutupi kesombongannya dihadapan manusia,
tapi Tuhan melihat hati dan mengetahui segalanya.
Sebaliknya dengan kerendahan hati kita sadar bahwa semua yang kita miliki dan kita capai berasal dari Dia.
Ada seseorang diberi sebuah penglihatan oleh Tuhan.
Ketika ia mulai mendaki sebuah gunung.
Dimana gunung-gunung itu memiliki tingkatan-tingkatan.
Semakin tinggi ia mendaki, ia melihat baju yang ia pakai semakin berkilauan, karena kemuliaan Tuhan yang semakin besar.
Dan semakin tinggi tingkatan yang ia capai, kilauannya semakin bertambah besar, bahkan dari jauh orang-orang sudah dapat melihatnya.
Ketika ia sampai di suatu tingkat yang cukup tinggi,
Tuhan Yesus Kristus datang dan menyodorkan sebuah jubah yang terbuat dari bahan karung goni dan menyuruh untuk memakainya.
Orang ini begitu keberatan, tapi karena Tuhan yang menyuruh akhirnya ia menurut.
Ternyata jubah yang berkilau itu adalah jubah kesombongan.
Disaat ia mengenakan jubah yang Tuhan berikan, ia melihat sekelompok roh-roh jahat yang mulai memanahkan panah-panah api ke arahnya.
Dan dari panji-panji yang ada, ia mengetahui ternyata itu roh keseombongan. Dikarenakan kilauan dari baju tersebut, ia tidak dapat melihat musuh yang sudah ada di depannya.
Kesombongan tersebut hampir mendatangkan keburukan.
Jubah yang diberikan Tuhan kepada orang ini adalah jubah kerendahan hati.
Sekarang ini, maukah kita menerima jubah yang Tuhan berikan kepada kita? Supaya kita tidak menjadi anak-anak Tuhan yang terjatuh dan terhilang.
ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.

❝ Tangan TUHAN sedang Merenda ❞

Judul diatas merupakan lirik lagu yang berjudul Pelangi kasihNya.
Lagu ini adalah salah satu lagu favorit selama saya mengikut Tuhan.
Di kala sedang dalam pergumulan berat.
Di kala ditinggalkan oleh orang yang saya kasihi.
Di kala serasa dihianati oleh sahabat karib.
Di kala semua teman seakan meninggalkan saya sendirian.
Di kala saya merasa hidup ini tidak ada artinya lagi.
Di kala langit seakan mau runtuh dan tidak ada jalan keluar.
Maka saya percaya tangan Tuhan sedang merenda sebuah karya yang indah dan mulia dalam hidup saya.

Jalan Tuhan memang bukan jalan kita.
Terkadang saya juga sulit mengerti mengapa terkadang hidup kekristenan ini begitu pahit dan menyengsarakan.
Tetapi seringkali dibalik sebuah pergumulan terdapat harta karun terpendam.
Betapa saya sering bersyukur atas setiap pencobaan yang diijinkanNya,
sebab dibalik semua itu ada berkat yang besar.

Salah satu berkat terbesar yang bisa kita dapatkan lewat setiap pencobaan
adalah kita semakin mengenalNya sebagai Allah yang memelihara dan mencukupi.

Pernahkah anda melihat orang yang sedang merenda/merajut ?
Orang yang sedang merajut biasanya mengikuti sebuah pola gambar.
Susunan dan warna benang disesuaikan dengan pola tersebut.
Pada kain rajutan terdapat dua sisi yang berbeda.
Sebuah sisi adalah hasil rajutan yang indah dan teratur sedangkan sisi dibaliknya tidak beraturan bentuknya.

Demikian juga ketika Tuhan membentuk hidup kita.
Di satu sisi hasil pembentukkan itu indah tetapi dibalik keindahan itu terdapat proses kelihatan yang tidak enak.

Salah satu pencobaan terberat yang pernah saya alami adalah ketika saya berbuat sebuah kesalahan yang memalukan.
Tetapi lewat kesalahan itu sebenarnya Tuhan sedang menghancurkan kesombongan saya.

Mengakui kita berbuat salah bukanlah hal yang mudah.
Apalagi bila itu kita lakukan kepada orang yang lebih muda rohani dari kita.
Tetapi mengakui kesalahan adalah salah satu bentuk kematian terhadap diri sendiri.
Perlu kerendahan hati untuk mengakui dan minta pengampunan bahwa apa yang kita lakukan adalah salah.

Tuhan mengasihi orang yang rendah hati dan mau mengakui kesalahannya.
Di kala kita merendahkan diri maka tangan Tuhan sendiri yang akan mengangkat diri kita.

Hikmat dan kebijaksaan ilahi tidak bisa didapatkan dengan mudah dan instan.
Tetapi justru biasanya kita dapatkan justru dari kegagalan dan kesalahan.
Lewat setiap kesalahan dan kegagalan maka kita bisa belajar bergantung kepada anugerah Tuhan.

Saya percaya bila kita tidak pernah salah dan gagal maka akan betapa sombongnya diri kita.
Kesalahan dan kegagalan bukanlah hal yang enak untuk diterima.

Percayalah Tuhan sedang merenda sebuah karya yang indah dibalik hal yang tidak enak itu.

Sebuah karya yang indah dan mulia agar kemuliaanNya bisa dilihat oleh dunia ini.

Membuat Hidup Lebih Indah

MEMBERI membuat kita lebih KAYA
SENYUM membuat kita lebih INDAH
KASIH membuat kita lebih BAHAGIA
DOA membuat kita lebih DAMAI
DEKAT TUHAN membuat hidup kita lebih SEMPURNA


Banyak orang mengatakan bahwa hidup ini tidak mudah untuk dijalani,
karena itu untuk apa kita menambah beban dalam pikiran dan perasaan kita
sehingga membuat hidup menjadi tidak nyaman.
Marilah kita buat hidup yang indah dengan lebih banyak memberi dan selalu dekat dengan Tuhan!

Prinsip ’memberi lebih baik daripada menerima’ ternyata sangat berpengaruh dalam hidup ini.
Siapakah orang yang mampu memberi?
Betul ... memang orang kaya mampu untuk memberi.
Tetapi jangan menunggu menjadi kaya baru anda memberi!
Marilah kita memberi, maka hal ini membuat kita, minimal merasa, menjadi lebih kaya dari kondisi sebenarnya.
Dengan memberi, maka kita percaya bahwa kita sudah kaya bahkan lebih kaya.

Cobalah Anda beri senyum kepada orang lain, maka ia pun akan membalasnya.
Memberi juga merupakan bukti dari kasih kita kepada sesama.
Hal ini jelas membuat kita menjadi bahagia dan membuat hidup ini indah.

Selain prinsip ’memberi’, maka kedekatan kita dengan Tuhan, antara lain dengan berdoa dan membaca Kitab Suci, akan membuat kita selalu dapat bersyukur sehingga kita menjadi penuh damai dan sukacita.
Kedekatan dengan Tuhan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik karena kita lebih mengenali perintah-perintah-Nya dan merasakan kasih-Nya yang luar biasa.

Semua hal ini membuat hidup kita
menjadi lebih sempurna.
Mau?

Cinta Yang Tak Berkesudahan

Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, “kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah”.

Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya. Ketika pia ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata,” kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka”. Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.

Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini berkata,” Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu”. Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, “maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?”. Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, “Aku memaafkanmu sejak tadi, Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu celaka”. Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia…

SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama TUHAN? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Tapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.

Beruntunglah karena kita memiliki ALLAH yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah menolak bila kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati kita.
TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita yang meninggalkanNYA. Dan apa yang DIA lakukan? Denga sabar DIA menunggu kita kembali padaNYA
SOBAT, ingatlah :
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNYA, maka DIA tersenyum…
Saat kita menoleh padaNYA, maka DIA tertawa…
Saat kita berbalik padaNYA, maka DIA membuka kedua tanganNYA…
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNYA, maka DIA akan BERLARI 1000 LANGKAH MENGHAMPIRI KITA….
Sungguh cintaNYA pada kita takkan pernah berkesudahan..

PRAISE THE LORD

Tuhan Memberkati Kita Semua..

Aku Selalu Hadir Untukmu

Seorang ayah berdiri di depan puing2 bangunan sekolah yang hancur karena gempa yang berkekuatan 8,2 skala Richter di Armenia. Ia teringat pada anaknya yang diantarnya tadi pagi. Ia memberi kata2 perpisahan kepada anaknya, “Nak, ayah akan selalu hadir untukmu dalam segala keadaan. Ingatlah itu !”. Ia berusaha tegar, tetapi kepiluan hatinya tidak dapat dibendung lagi, akhirnya dia pun menangis. Kemudian ia menguatkan hatinya dan mulai berkonsentrasi untuk mengingat letak ruang kelas di mana anaknya berada. Setelah lama berpikir, akhirnya dia berjalan ke posisi yang diyakininya sebagai ruang kelas anaknya, yaitu di sudut kanan belakang gedung yang sudah rata dengan tanah itu. Ia mencari linggis, lalu mulai menggali reruntuhan gedung itu, sementara beberapa orang tua murid lainnya berdiri menangis, menepuk-nepuk dada mereka dan berkata dengan lirih..”Anakku..anakku…!”. Beberapa orang tua murid dan sukarelawan yang ada di sana berusaha menarik pria itu untuk keluar dari atas puing2 itu..”Pak, menjauhlah dari sana, karena itu bisa membahayakanmu. Nanti kami yang akan membereskannya, ” kata petugas yang ada dilokasi itu. “Apakah Anda mau membantu saya sekarang ?”, tanya pria itu, tetapi petugas itu tidak menjawab pertanyaannya.
pria itu tidak perduli dengan pendapat dan larangan orang lain, ia terfokus pada pencarian anaknya. Ia terus menggali, dari satu jam…enam jam…dua belas jam…dua puluh empat jam…tiga puluh enam jam…lalu pada jam ketiga puluh delapan ia berhasil membongkar sebongkah puing besar. Kemudian di bawah puing itu terdengar suara beberapa anak kecil, lalu pria itu berteriak..”Armaaand…”. dari bawah terdengar jawaban..”Ayaah..aku disini..aku tau bahwa Ayah pasti akan datang. Ayah, aku memberitahukan teman2ku bahwa kalau Ayah selamat, Ayah pasti menyelamatkan kami, karena Ayah berjanji akan selalu hadir untukku. Hari ini kau memenuhi janjimu ayah…”. Kemudian..” Bagaimana keadaan di bawah sana Nak ?”, tanya sang ayah.
“Kami yang selamat ada 14 orang. Kami lapar, haus dan kedinginan. Tetapi syukurlah Ayah sudah datang dan menolong kami”.
“Nak..sekarang ulurkan tanganmu ke atas agar aku dapat mengangkatmu.. !”.
“Tidak Ayah, bukan aku yang pertama, melainkan teman2ku. Aku akan menjadi orang yang terakhir untuk naik, karena aku percaya bahwa Ayah akan selalu ada untukku..”.

Belajarlah untuk percaya kepada Allah, seperti anak kecil yang percaya bahwa ayahnya akan selalu ada untuknya. Beriman berarti percaya sepenuhnya kepada Allah, walau belum melihat atau mendapat sebuah penjelasan. Percaya penuh tanpa setitik keraguan merupakan dasar untuk melihat mujizat dan pertolongan Allah. Tanamkan di hati bahwa di dalam suka atau kesukaran2 besar, Allah selalu ada untuk kita, karena kita ada dipikranNya…
Tuhan Memberkati Kita Semua

Wednesday, July 11, 2012

Papamu ini tidak akan pernah meninggalkanmu. Be a good boy alright!

Hari ini Hansel mendapat sebuah pelajaran, demikian juga dengan bapaknya.

Hansel begitu berani berjalan dan berlari sendirian di kerumunan banyak orang di tempat permainan.  perhatiannya bukan lagi kepada papa dan mamanya, tetapi kepada benda-benda yang berkelap-kelip di sekelilingnya.  Kami bertanya-tanya, kenapa yah dia cuek bebek?  kami menarik kesimpulan, karena dia merasa aman bersama kami.  Dia tahu kami selalu bersamanya.  Tidak ada kekuatiran sedikitpun kalau-kalau bisa kehilangan jejak kami, atau sebaliknya.

Kami mencoba menguji dia.  Saya membiarkan dia berjalan dan berlari seenaknya.  Saya buntuti dia dan tidak pernah melepaskan pandangan terhadapnya.  YA! Anakku mulai menengok ke kanan ke kiri, mulai panggil, "PAPA, PAPA!"  berlari kecil maju mundur, melihat sekeliling dan mulai menjerit-jerit sambil matanya mencari-cari.

Beberapa detik membiarkan dia demikian membuat hati saya tersiksa dan merasakan apa artinya "kehilangan yang amat sangat"  "Ini toh artinya kehilangan yang amat sangat."  Saya hampiri dia dan dia langsung merentangkan tangannya dan kami berpelukan.  Saya berjanji dalam hati selama di pelukan itu, "Papamu ini tidak akan pernah meninggalkanmu.  Be a good boy alright."  Selesai berpelukan, tidak ada lagi tangis, dia langsung berlari lagi tetapi kali ini sambil menoleh ke belakang dan tidak ingin kehilangan lagi.

Sampai tulisan ini dibuat, hati saya masih merasa begitu bersalah sudah menguji dia.  Tetapi tanpa ujian ini, anakku tidak belajar, dan aku juga tidak akan belajar.

Saya membayangkan diri di posisinya.  merasa aman sampai Tuhan menguji demi mendekat kembali kepada-Nya.  Tuhan juga melihat dari kejauhan tetapi tidak sekalipun memalingkan pandangan-Nya.  Ketika kita berteriak memanggil-Nya dan menjerit ketakutan, Tuhan juga pasti sakit hati-Nya.  Ingin memeluk, tetapi mungkin belum waktu-Nya.  beberapa detik saja bagi seorang ayah begitu tersiksa, apalagi bagi Tuhan yang penuh dengan Mahakasih.

Kita mencari dan masih berseru, tetapi kita tahu Dia ada dan sedang melihat dari kejauhan dengan hati-Nya yang menderita.  Dia ingin kita sadar bahwa kita tidak bisa menjauh dari-Nya.  Dalam keadaan aman sekalipun, kita tetap perlu di dalam pengawasan-Nya, genggaman tangan-Nya, dan suara-Nya.

Bersyukur, kita punya Tuhan yang tidak pernah terlelap.  Mata-Nya selalu mengawasi kita.  Kita selalu di dalam pandangan-Nya.  Bersyukur, kita punya Tuhan yang memeluk kita dan mengabaikan kesombongan kita sebelumnya.  Bersyukur, kita punya Tuhan yang meski rasa-rasanya belum membiarkan diri-Nya ditemukan, toh, Ia tidak pernah meninggalkan pandangan-Nya atas kita.  Sampai waktu-Nya, kita berpelukan dengan Tuhan sambil mendengar-Nya berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, be a good boy alright."

Share from : FB Kian Guan

sh

Tuesday, July 10, 2012

Ayam atau Bebek

Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam.
Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.
“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu ‘kuek! Kuek!’
Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal Kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari Menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a… DA… Lah… Be… Bek, B-E-B-E-K. Bebek!
Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue… Bek, kamu… Kamu….”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam….”
Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupuk Mata istrinya, Dan Akhirnya…. Wajahnya melembut Dan katanya dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok.”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam tangan Suaminya.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan Bersama dalam cinta.
…………………………………………………………………………………….
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar.
siapasih yang Peduli itu ayam atau bebek?
Yang lebih penting adalah keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau bebek”?
Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah.!!!

Barang Milikku Yang paling Berharga Adalah kamu

Aku sangat menyukai ucapan mama : “ Barang milikku yg paling berharga adalah kamu ! ” Ucapan yang sangat menyejukkan hati. Dan sampai sekarang aku masih mengingatnya …
Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yg dialami para muda – mudi di jaman itu, hal ini sudah umum, tapi di jaman sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil pilihan sendiri. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan papa dan tampak selalu mesra, akur bagaikan pasangan cinta sejoli. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah diterjang badai ! Badai itu nyaris memisahkan mereka, hanya karena emosi sesaat saja !
Papa dan mama bekerja diinstansi yg sama, oleh karena itu setiap hari berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur, mengadakan stock opname digudang, hingga pukul 2.00 dinihari dan baru pulang kerumah.
Papa sangat letih dan lapar, sampai dirumah tidak ada makanan maupun minuman yg siap disaji. Papa yg lapar minta mama untuk menyiapkan makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran sungguh melelahkan, sehingga dengan kondisi yg labil itu, mama spontan menjawab dg nada keras, ” Mau makan dan minum, memangnya tidak bisa masak sendiri ? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya ? ”
Karena papa juga terlalu capek, dan langsung menjawab dengan acuh tak acuh, “ Kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu ! ”
Mama langsung merespon, “ Tengah malam begini mau masak apa ? Sudah lewat waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan ! ”
Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi, “ Kamu salah makan obat apa kemarin ? Mau sengaja cari ribut, ya ? Istri memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu ? Kamu tidak senang, ya ? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari rumah ini !!! ”
Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yg begitu keras. Setelah terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air mata, “ Kamu ingin aku pergi …, aku akan pergi sekarang ! ”. Mama segera kembali kekamar untuk mengemasi barang – barangnya.
Melihat mama masuk kamar dan berkemas – kemas, papa berkata kepada mama yang membelakanginya, “Bagus ! Pergi sana ! Ambil semua barang – barangmu dan jangan kembali lagi ! ”
Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata – kata kebencian lagi yg muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak kunjung keluar dari kamar. Merasakan keanehan itu, papa kemudian menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh dengan linangan air mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih tergeletak diatas ranjang. Melihat papa datang, dengan terisak – isak mama berkata, “ Duduklah diatas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang masa – masa perpisahan kita yg terakhir ”.
Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk tidak bertanya, ” untuk apa ? ”
Sambil menangis dengan terputus – putus mama berkata, “ Emas dan perak aku tidak memilikinya, tapi milikku yang paling berharga adalah kamu !” Kamu dan anak – anakku, aku tidak memiliki apapun … ”.
Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata – kata terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang, sejak malam itu, papa telah diubah dan telah menjadi sangat hormat dan sayang kepada mama. Menggandeng tangan anak – anak, merangkul mama serta senantiasa saling berpelukan. Kelak aku juga bercita – cita ingin mendapatkan pasangan yang seperti papa.
Kehidupan apapun yg kita jalani ini, itu tidaklah penting ; tapi yg terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi hidup ini, terutama disaat – saat badai itu muncul ”.

Untuk Direnungkan....................

Kita punya gedung-gedung tinggi, tapi kesabaran yang rendah…
jalan-jalan yang lebar, tapi pandangan yang sempit….
banyak membelanjakan uang, tapi barang yang didapat semakin sedikit…
membeli lebih banyak, tapi kurang menikmatinya…
rumah besar, tetapi anggota keluarga yang lebih sedikit…..
kenyamanan yang lebih, tapi kurang waktu untuk menikmatinya….
banyak ahli, tetapi lebih banyak persoalan lagi persoalan yang muncul….
lebih banyak obat, tetapi kurangnya kesejahteraan…
kita melipatgandakan harta benda, tetapi mengurangi nilainya…
kita bicara terlalu banyak….tetapi jarang mencintai…dan lebih banyak
membenci….
kita belajar bagaimana harus hidup, tetapi bukan kehidupan yang sesungguhnya….
menambahkan tahun demi tahun kehidupan kita, tapi bukan makna kehidupan pada tahun-tahun kehidupan kita ….
kita telah ke bulan bolak-balik, tapi begitu sulit menyeberangi jalan menemui tetangga baru….
kita telah menaklukkan angkasa luar, tetapi belum bisa menaklukkan nafsu di dalam diri….
kita membersihkan udara dari polusi, tapi mengotori jiwa….
kita telah memecahkan atom dan molekul, tapi belum prasangka-prasangka buruk kita…
kita memiliki pendapatan yang lebih tinggi, tapi moral yang lebih rendah….
kuantitas (jumlah) bertambah, tapi kualitas menurun….
orang-orang semakin jangkung (tinggi), tetapi karakter rendah…
keuntungan yang begitu tajam (banyak), tetapi hubungan antar manusia yang semakin dangkal….
perdamaian dunia, tapi pertengkaran di dalam keluarga…
banyak waktu senggang, tapi kurangnya kegembiraan…
banyak ragam makanan, tapi kurangnya nilai gizi…..
banyak rumah berpenghasilan dari dua sumber, tapi lebih banyak perceraian….
atau rumah-rumah yang lebih mewah dan indah, tapi rumah tangga-rumahtangga yang retak….
banyak yang dipamerkan, tetapi sebenarnya persediaannya tidak ada….
Ingatlah, gunakan waktu bersama orang-orang yang Anda cintai, karena mereka tidak selamanya akan berada di sekitar kita……
Katakanlah kata-kata yang enak didengar pada anak-anak Anda, karena akan tiba saatnya mereka tumbuh dewasa lalu meninggalkan Anda….
Berikanlah pelukan hangat kepada pasangan hidup Anda, karena hanya itulah harta yang dapat Anda berikan dengan hati Anda dan Anda tidak usah mengeluarkan satu sen pun karenanya….
Katakanlah: “Aku cinta padamu” kepada partner hidup Anda dan kepada orang-orang yang Anda cintai, tetapi terlebih-lebih, bersungguh-sungguhlah dalam mencintai….
Sebuah ciuman dan sebuah pelukan yang tulus akan menyembuhkan luka hati…..
Bergandengan tanganlah dan ingatlah saat-saat bahagia itu karena suatu hari orang yang kita cintai itu akan pergi…..
Berilah waktu untuk mencintai….
untuk bicara….
untuk membagikan pengalaman-pengalaman
dan pemikiran-pemikiran yang berharga…

Marilah kita membangun dunia yang lebih baik….
mulailah dari hal-hal yang kecil….
mulailah dari diri sendiri….
dengan niat dan cara yang baik….
mulailah sekarang juga…dan terus…dan terus…
sampai nanti saatnya DIA memanggil kita…..
untuk bersamaNYA di rumah bahagia….
kekal selama-lamanya…..
Teriring salam kasih dan sejahtera untuk semua….
GBU all

Dassyatnya kata Tolong, Maaf dan terima kasih

Kisah ini terjadi di sebuah pesta perpisahan sederhana tentang pengunduran diri seorang direktur.

Di adakanlah sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan & kritikan dari anak buah kepada Sang Direktur yang akan segera memasuki masa pensiun.

Karena waktu terbatas, kesempatan pernyataan tersebut dipersilahkan dalam bentuk tulisan. Di antara pujian & kesan yg diberikan, dipilih dan dibingkai untuk di abadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah tulisan dari seorang office boy yang telah bekerja cukup lama di perusahaan itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut :

• Yang terhormat Pak Direktur. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata TOLONG, setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya.

• Terima kasih Pak Direktur karena Bapak telah mengucapkan MAAF, saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah saya perbuat, karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

• Terima kasih Pak Direktur karena Bapak selalu mengucapkan TERIMA KASIH kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak.

• Terima kasih Pak Direktur atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya, sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapanpun Bapak adalah Pak Direktur buat saya.

• Terima kasih sekali lagi. Semoga kebajikan melindungi jalan dimanapun Pak Direktur berada.

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Direktur mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorg office boy yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan seluruh isi kantor.

Pesan Cerita :

Kata “Tolong”, Kata “Maaf” dan Kata “Terima Kasih” adalah The Three Magic Words atau Tiga kata ajaib. Tiga kata pendek yang sederhana teta?i mempunyai dampak yang sangat positif. Sesungguhnya dengan menghargai orang lain, minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.

Marilah kita membiasakan untuk mengungkapkan ke tiga kata ini jika berinteraksi dengan seseorang atau sesama secara TULUS dan IKHLAS. Maka hubungan saling menghargai dan di hargai akan tercipta dalam kehidupan sosial kita.

Kenapa Kita Berdoa

Kehormatan terbesar yang diberikan kepada manusia adalah kuasa doa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa ?

Kita memiliki hak untuk berbicara dengan Penguasa Tertinggi di seluruh alam semesta
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Kuasa paling besar yang dapat diperoleh manusia adalah di dalam doa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Kerinduan terbesar di hati Allah adalah untuk berbicara dengan anak-anak-Nya
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Tidak ada yang mustahil bagi mereka yang berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Tidak seorangpun yang menjadi lelah atau dipermalukan kalau memberi dirinya untuk berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Setiap dosa diampuni, setiap kecemaran disucikan, semua tuduhan lenyap bagi mereka yang berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Neraka bergerak menjauh, setan lari dari orang yang berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Pengurapan datang, gunung-gunung dipindahkan, lembah-lembah ditimbun, sungai-sungai disebrangi, yang tak teraih menjadi dapat diraih, yang mustahil menjadi mungkin, mimpi-mimpi menjadi nyata bagi manusia yang berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Yesus berkata manusia harus selalu berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Paulus mendorong untuk berdoa dengan tiada menjadi lelah
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Kekayaan sorga terbuka bagi mereka yang berdoa dalam Nama-Nya
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Setiap orang dapat berdoa, muda, tua, kaya, miskin, kuat, lemah, anak kecil, orang tua, pendosa, tahanan, segala bangsa, dalam segala bahasa, semua dapat berdoa
....... lalu kenapa kita tidak berdoa?

Tetaplah berdoa 1 Tes 5:17.

Silahkan dibagikan, Tuhan Yesus memberkati...