Cinta Yang Tak Berkesudahan
Ada
seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan
sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada
permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya,
“kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku
menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau
kecewa dengan pilihanmu yang salah”.
Hari
demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak
pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang
wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita
ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung
dengan berlian pada liontinnya. Ketika pia ini mendengar permintaan
kekasihnya, dia menolak. Dia berkata,” kekasihku, bukannya aku tidak mau
atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila
engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan
merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka,
aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak
mau kamu mendapat celaka”. Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan
tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan
dipakai oleh sang wanita.
Selang
beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi.
Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang
mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari
motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya,
membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini
berkata,” Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau
mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit
daripadamu”. Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, “maafkan
aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti
keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?”.
Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, “Aku
memaafkanmu sejak tadi, Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam
keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena
aku tidak pernah akan membuatmu celaka”. Kekasihnya mengangguk dan
mereka menangis bahagia…
SOBAT..
Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita
lewati bersama TUHAN? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang
wanita. Ketika awal kita mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui
setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya
waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali
permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Tapi kita terus
memaksa dan merengek seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar
mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah
bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu
terjadi, barulah kita ingat padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.
Beruntunglah
karena kita memiliki ALLAH yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah
menolak bila kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati
kita.
TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita
yang meninggalkanNYA. Dan apa yang DIA lakukan? Denga sabar DIA
menunggu kita kembali padaNYA
SOBAT, ingatlah :
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNYA, maka DIA tersenyum…
Saat kita menoleh padaNYA, maka DIA tertawa…
Saat kita berbalik padaNYA, maka DIA membuka kedua tanganNYA…
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNYA, maka DIA akan BERLARI 1000 LANGKAH MENGHAMPIRI KITA….
Sungguh cintaNYA pada kita takkan pernah berkesudahan..
PRAISE THE LORD
Tuhan Memberkati Kita Semua..
No comments:
Post a Comment