Hari ini Hansel mendapat sebuah pelajaran, demikian juga dengan bapaknya.
Hansel
begitu berani berjalan dan berlari sendirian di kerumunan banyak orang
di tempat permainan. perhatiannya bukan lagi kepada papa dan mamanya,
tetapi kepada benda-benda yang berkelap-kelip di sekelilingnya. Kami
bertanya-tanya, kenapa yah dia cuek bebek? kami menarik kesimpulan,
karena dia merasa aman bersama kami. Dia tahu kami selalu bersamanya.
Tidak ada kekuatiran sedikitpun kalau-kalau bisa kehilangan jejak kami,
atau sebaliknya.
Kami mencoba menguji dia. Saya
membiarkan dia berjalan dan berlari seenaknya. Saya buntuti dia dan
tidak pernah melepaskan pandangan terhadapnya. YA! Anakku mulai
menengok ke kanan ke kiri, mulai panggil, "PAPA, PAPA!" berlari kecil
maju mundur, melihat sekeliling dan mulai menjerit-jerit sambil matanya
mencari-cari.
Beberapa detik membiarkan dia demikian
membuat hati saya tersiksa dan merasakan apa artinya "kehilangan yang
amat sangat" "Ini toh artinya kehilangan yang amat sangat." Saya
hampiri dia dan dia langsung merentangkan tangannya dan kami
berpelukan. Saya berjanji dalam hati selama di pelukan itu, "Papamu ini
tidak akan pernah meninggalkanmu. Be a good boy alright."
Selesai berpelukan, tidak ada lagi tangis, dia langsung berlari lagi
tetapi kali ini sambil menoleh ke belakang dan tidak ingin kehilangan
lagi.
Sampai tulisan ini dibuat, hati saya masih merasa
begitu bersalah sudah menguji dia. Tetapi tanpa ujian ini, anakku tidak
belajar, dan aku juga tidak akan belajar.
Saya
membayangkan diri di posisinya. merasa aman sampai Tuhan menguji demi
mendekat kembali kepada-Nya. Tuhan juga melihat dari kejauhan tetapi
tidak sekalipun memalingkan pandangan-Nya. Ketika kita berteriak
memanggil-Nya dan menjerit ketakutan, Tuhan juga pasti sakit hati-Nya.
Ingin memeluk, tetapi mungkin belum waktu-Nya. beberapa detik saja bagi
seorang ayah begitu tersiksa, apalagi bagi Tuhan yang penuh dengan
Mahakasih.
Kita mencari dan masih berseru, tetapi kita
tahu Dia ada dan sedang melihat dari kejauhan dengan hati-Nya yang
menderita. Dia ingin kita sadar bahwa kita tidak bisa menjauh
dari-Nya. Dalam keadaan aman sekalipun, kita tetap perlu di dalam
pengawasan-Nya, genggaman tangan-Nya, dan suara-Nya.
Bersyukur,
kita punya Tuhan yang tidak pernah terlelap. Mata-Nya selalu mengawasi
kita. Kita selalu di dalam pandangan-Nya. Bersyukur, kita punya Tuhan
yang memeluk kita dan mengabaikan kesombongan kita sebelumnya.
Bersyukur, kita punya Tuhan yang meski rasa-rasanya belum membiarkan
diri-Nya ditemukan, toh, Ia tidak pernah meninggalkan pandangan-Nya atas
kita. Sampai waktu-Nya, kita berpelukan dengan Tuhan sambil
mendengar-Nya berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, be a good boy alright."
Share from : FB Kian Guan
sh
No comments:
Post a Comment