Sunday, March 18, 2012

Jemaat Teladan


Jemaat Teladan (1 Tim. 4:12-16)

Setiap orang Kristen wajib membawa dampak atau menjadi teladan bagi sesama, baik di dalam gereja, keluarga, masyarakat maupun lingkungan kerja. Teladan itu akan muncul bila kita memiliki sikap moral dan rohani yang baik. Teladan seperti inilah yang diharapkan oleh Rasul Paulus kepada Timotius sebagaimana bisa kita lihat dari suratnya.

Menjadi Teladan (12)
Dalam menggembalakan jemaat Efesus, barangkali Timotius menghadapi berbagai permasalahan yang rumit, sehingga membuat dirinya yang masih mudah merasa tidak sanggup untuk melanjutkan pelayanannya. Namun Paulus tidak sependapat dengan dia. Bagi Paulus, faktor usia bukanlah masalah terpenting dalam mengemban tugas penggembalaan. Yang terpenting adalah seorang pemimpin rohani harus menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan dalam kesucian. Hal-hal inilah yang menjadi penentu seseorang dihormati atau diremehkan.

Membuang dosa
Untuk menjadi teladan bagi orang lain sudah tentu kita harus terlebih dahulu membuang segala dosa dan kebiasaan buruk kita. Sekalipun hal ini sulit, namun atas dasar kemauan diri dan kesudian untuk bersandar pada pertolongan Rohkudus, maka tidak ada yang mustahil. Rohkudus pasti memimpin kita untuk hidup di dalam kehendak Tuhan, bahkan menghasilkan buah-buah pertobatan, yakni buah-buah Rohkudus (Gal. 5:22-23), sehingga kita bisa menjadi teladan bagi orang lain.

Melakukan Firman Tuhan (13, 16)
Selain mendorong Timotius untuk senantiasa membaca Firman Tuhan, mengajar dan membagun iman jemaat (ay.13), Rasul Paulus juga mengingatkan Timotius agar jangan hanya menjadi pengajar atau pemberita Injil, tetapi juga harus menjadi pelaku Firman (ay.16). Sebab tanpa melakukan Firman Tuhan, maka baik pemberita Firman maupun pendengar Firman, tidak mendapat mamfaat dari Firman itu sendiri.

Menghargai Karunia (14)
Paulus mengingatkan Timotius bahwa tugas penggembalaannya merupakan suatu karunia atau panggilan hidup. Jadi apapun yang terjadi, dia harus tetap berpegang pada panggilan ataupun karunia yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. Demikian juga kita hendaklah bersyukur atas karunia yang sudah diberikan Tuhan. Marilah kita melakukan yang terbaik sesuai karunia yang diberikan Tuhan, baik dalam keluarga, pekerjaan, terlebih dalam pelayanan.

Menjadi Kristen dewasa (15)
Paulus menasehati Timotius supaya memperlihatkan kemajuannya/ kedewasaannya dihadapan semua orang. Ini sudah tentu berhubungan sikap moral dan kerohanian, yakni dalam hal bahasa perkataan, tingkahlaku, kasih, kesetiaan, kesucian, ketekunan di dalam membaca dan melakukan Firman Tuhan, dll.   

Sebenarnya kita mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi teladan bagi sesama. Persolannya hanya terletak pada apakah kita bersedia dengan pertolongan Rohkudus membuat diri menjadi teladan. Apakah kita bersedia untuk terus bertumbuh dewasa, berkenan di hadapan Bapa dan menjadi teladan di hadapan manusia? Selidikilah sikap moral dan kerohanian kita! Amin.



No comments:

Post a Comment