Jemaat Teladan (1 Tim. 4:12-16)
Setiap
orang Kristen wajib membawa dampak atau menjadi teladan bagi sesama, baik di
dalam gereja, keluarga, masyarakat maupun lingkungan kerja. Teladan itu akan
muncul bila kita memiliki sikap moral dan rohani yang baik. Teladan seperti
inilah yang diharapkan oleh Rasul Paulus kepada Timotius sebagaimana bisa kita
lihat dari suratnya.
Menjadi Teladan
(12)
Dalam
menggembalakan jemaat Efesus, barangkali Timotius menghadapi berbagai
permasalahan yang rumit, sehingga membuat dirinya yang masih mudah merasa tidak
sanggup untuk melanjutkan pelayanannya. Namun Paulus tidak sependapat dengan
dia. Bagi Paulus, faktor usia bukanlah masalah terpenting dalam mengemban tugas
penggembalaan. Yang terpenting adalah seorang pemimpin rohani harus menjadi
teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan dalam kesucian.
Hal-hal inilah yang menjadi penentu seseorang dihormati atau diremehkan.
Membuang dosa
Untuk
menjadi teladan bagi orang lain sudah tentu kita harus terlebih dahulu membuang
segala dosa dan kebiasaan buruk kita. Sekalipun hal ini sulit, namun atas dasar
kemauan diri dan kesudian untuk bersandar pada pertolongan Rohkudus, maka tidak
ada yang mustahil. Rohkudus pasti memimpin kita untuk hidup di dalam kehendak
Tuhan, bahkan menghasilkan buah-buah pertobatan, yakni buah-buah Rohkudus (Gal.
5:22-23), sehingga kita bisa menjadi teladan bagi orang lain.
Melakukan Firman
Tuhan (13, 16)
Selain
mendorong Timotius untuk senantiasa membaca Firman Tuhan, mengajar dan membagun
iman jemaat (ay.13), Rasul Paulus juga mengingatkan Timotius agar jangan hanya
menjadi pengajar atau pemberita Injil, tetapi juga harus menjadi pelaku Firman
(ay.16). Sebab tanpa melakukan Firman Tuhan, maka baik pemberita Firman maupun
pendengar Firman, tidak mendapat mamfaat dari Firman itu sendiri.
Menghargai
Karunia (14)
Paulus
mengingatkan Timotius bahwa tugas penggembalaannya merupakan suatu karunia atau
panggilan hidup. Jadi apapun yang terjadi, dia harus tetap berpegang pada
panggilan ataupun karunia yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. Demikian juga
kita hendaklah bersyukur atas karunia yang sudah diberikan Tuhan. Marilah kita
melakukan yang terbaik sesuai karunia yang diberikan Tuhan, baik dalam
keluarga, pekerjaan, terlebih dalam pelayanan.
Menjadi Kristen
dewasa (15)
Paulus
menasehati Timotius supaya memperlihatkan kemajuannya/ kedewasaannya dihadapan
semua orang. Ini sudah tentu berhubungan sikap moral dan kerohanian, yakni
dalam hal bahasa perkataan, tingkahlaku, kasih, kesetiaan, kesucian, ketekunan
di dalam membaca dan melakukan Firman Tuhan, dll.
Sebenarnya
kita mempunyai banyak kesempatan untuk menjadi teladan bagi sesama. Persolannya
hanya terletak pada apakah kita bersedia dengan pertolongan Rohkudus membuat
diri menjadi teladan. Apakah kita bersedia untuk terus bertumbuh dewasa,
berkenan di hadapan Bapa dan menjadi teladan di hadapan manusia? Selidikilah
sikap moral dan kerohanian kita! Amin.
No comments:
Post a Comment