Sunday, March 18, 2012

Kehidupan Pelayanan



Kehidupan Pelayanan
Sesudah kita memahami fungsi Gereja, maka kita harus merealisasikan fungsi-fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Inilah pula yang saya maksudkan bahwa kita harus menghargai kesempatan melayani Tuhan, yaitu menghidupkan fungsi gereja, menjadi pelayan-pelayan Tuhan yang aktif. Sehubungan dengan itu pula, hari ini kita akan membahas tentang kehidupan pelayanan. 
Apa itu kehidupan Pelayanan?
1.Kehidupan yang penuh dengan kasih dan pengorbanan
Dimana ada kasih, disitu ada pengorbanan; tanpa pengorbanan bagaimanakah kita membuktikan kasih itu? Karena itu, jikalau ada orang mengatakan dirinya memiliki kasih Kristus, tetapi tidak rela berkorban, maka dia telah menipu diri dan orang lain (lih. 1 Yoh. 3:16) Adakalnya kita menganggap bahwa kita sangat mengasihi Tuhan. Namun apakah kita sungguh mengasihi Tuhan? Kasih dan pengorbanan kita kepada orang lain itulah yang menjadi pengukur seberapa dalam kita mengasihi Tuhan (lih. 1 Yoh. 4:20-21) Marilah kita belajar saling mengasihi dan memberi pengorbanan untuk sesama keluarga dan orang lain, sebab kehidupan pelayanan adalah kehidupan yang penuh dengan kasih dan pengorbanan. Dan kita memang diselamatkan untuk masuk dalam kehidupan pelayanan, rela berkorban dan mengasihi sesama.
2. Kehidupan yang terus menceritakan Kristus
Setelah Paulus bertobat, dia tidak lagi mementingkan kemuliaan yang fana dan kosong, dia menganggap Yesus lebih berharga daripada segala sesuatu yang ada di dunia ini (lih. Fil. 3:7-9) Setelah mengalami pertemuan denganYesus, Sang Mesias, Juru Selamat umat manusia, secara pribadi, maka Paulus bertekad memberitakan Kristus seumur hidupnya. Paulus tidak memberitakan dirinya sendiri, melainkan Kristus, bahkan demi Kristus dia rela menjadi hamba semua orang (2 Kor. 4:6) Paulus menyadari bahwa memberitakan Kristus adalah tugas yang diserahkan oleh Tuhan kepada setiap orang yang diselamatkan. Dia bahkan mengatakan celakah dia jikalau tidak memberitakan Injil (Rom. 10:17) demikian juga kita, marilah kita juga memikul tugas pemberitaan Kristus ini dalam kehidupan kita. Ketahuilah bahwa jejak orang yang memberitakan Injil itu indah tidak terbandingkan (Rom. 10:15)
3.Kehidupan yang menyangkal diri
Yesus yang adalah Tuhan, telah menyangkal diri, menginkarnasi hidup sebagai manusia, bahkan mati bagi umat manusia di kayu salib (lih. Fil.2:6-8) ini adalah satu teladan penyangkalan diri yang diberikan oleh Yesus, dan sudah tentu Dia berharap kita meneladinya. Karena itu, Dia mengajarkan kepada murid-Nya bahwa: “setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Mat. 16:24) Bagi orang Kristen yang senantiasa mengalami siksaan dan penganiayaan, maka ajaran Yesus ini mengandung makna rela mati bagi Kristus. Namun bagaimana dengan kita yang hidup jauh dari penganiayaan?  Apa makna menyangkal diri bagi kita? Sikap mengalah, melayani secara sukarela di gereja, melestarikan lingkungan alam: kurangi buka AC, kurangi merokok, kurangi makan daging, dll) semuanya itu adalah penyangkalan diri yang bisa kita lakukan.
Penutup: Kiranya dengan memahami kehidupan pelayanan, kita bisa lebih efektif hidup sebagai orang Kristen yang tidak henti-hentinya mewarnai dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin. 
(cgi hernry / gmi wesley pekanbaru )

No comments:

Post a Comment